The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions
Autor: Joshua • January 10, 2018 • 5,985 Words (24 Pages) • 765 Views
...
Bt = ptmax {(Et-Lt), 0}
Standard Oil Company of California, misalnya, mendefinisikan rumus bonus tahun 1980 sebagai berikut:
... Dana tahunan dari penghargaan yang dapat dibuat adalah dua persen dari jumlah dimana pendapatan tahunan perusahaan untuk tahun penghargaan melebihi enam persen dari investasi modal tahunan untuk tahun tersebut.
Standard Oil mendefinisikan pendapatan tahunan sebagai pendapatan bersih yang telah diaudit sebelum beban bonus dan bunga, dan investasi modal sebagai rata-rata dari pembukaan dan penutupan nilai buku dari kewajiban jangka panjang ditambah ekuitas. Variasi pada definisi ini ditemukan dalam rencana perusahaan lain. Laba didefinisikan sebelum atau setelah sejumlah faktor termasuk bunga, beban bonus, pajak, extraordinary dan non-recurring item, dan/atau preferred dividends. Modal adalah fungsi dari nilai buku ekuitas ketika pendapatan insentif adalah laba setelah bunga dan fungsi dari jumlah hutang jangka panjang dan ekuitas ketika pendapatan insentif adalah laba sebelum bunga. Rencana bonus untuk sembilan puluh empat perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini dan hanya tujuh yang tidak menggunakan definisi laba dan modal.
Beberapa skema menentukan batas atas (Ut') dari kelebihan jumlah laba dari target laba. Ketika perbedaan antara aktual dan target laba lebih besar dari batas atas, transfer ke pool bonus terbatas, menyiratkan formula untuk alokasi ke pool bonus (Bt') adalah
Bt'= pt {min {Ut', max {(Et - Lt), 0}}}.
Batas atas umumnya terkait dengan pembayaran dividen tunai pada saham biasa. Kontrak bonus tahun 1980 untuk Gulf Oil Corporation, misalnya, membatasi transfer ke cadangan bonus untuk enam persen dari kelebihan laba over enam persen dari modal menyatakan bahwa jumlah yang dikreditkan ke akun Kompensasi Insentif tidak akan melebihi sepuluh persen dari jumlah total dividen yang dibayarkan pada saham korporasi.
Administrasi pool bonus dan penghargaan kepada eksekutif yang dibuat oleh sebuah komite dari direksi yang tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam skema. Penghargaan tersebut dilakukan secara tunai, saham, opsi saham atau dividen equivalent. Kontrak bonus biasanya memungkinkan dana yang belum dialokasikan akan tersedia untuk penghargaan bonus di masa yang akan datang. Rencana juga menyediakan penangguhan penghargaan sebanyak lima tahun, baik pada kebijaksanaan dari komite kompensasi atau manajer.
3. Bonus plans and accounting choice decisions
Watts (1977) dan Watts dan Zimmerman (1978) menngemukakan bahwa skema bonus menciptakan insentif bagi manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan akrual untuk meningkatkan nilai sekarang dari penghargaan mereka. Penelitian ini mengusulkan sebuah teori yang lebih lengkap dari efek insentif akuntansi atas skema bonus. Perusahaan diasumsikan terdiri dari single risk-averse dari manajer dan satu atau lebih pemilik. Manajer diberi penghargaan dengan rumus bonus berikut:
Bt' = p {min {U', max {(Et - L), 0}}},
dimana L adalah batas bawah pada laba (Et), U' adalah batas dari kelebihan jumlah laba di atas batas bawah (Et - L), dan p adalah persentase pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak bonus. Manajer menerima p (Et-L) pada bonus jika laba melebihi batas bawah dan kurang dari batas rencana bonus (batas atasnya) pada laba, U, diperoleh dari jumlah (U'+ L). Bonus tetap pada pU' bila laba melebihi batas atas.
Laba akuntansi yang didekomposisi menjadi arus kas dari operasi (Ct), akrual non-diskresioner (NAt) dan akrual diskresioner (DAt). Akrual non-diskresioner adalah penyesuaian akuntansi untuk arus kas perusahaan diamanatkan oleh badan penetapan standar akuntansi (misalnya, Securities Exchange Commission dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan). Badan-badan ini memerlukan, misalnya, bahwa perusahaan yang mendepresiasi aset jangka panjang dalam beberapa cara yang sistematis, nilai persediaannya menggunakan lower of cost or market rule, dan nilai obligasi pada sewa guna usaha sebesar nilai kini dari pembayaran sewa. Akrual diskresioner adalah penyesuaian untuk arus kas yang dipilih oleh manajer. Manajer memilih akrual diskresioner dari kesempatan mengatur prosedur yang berlaku umum yang ditetapkan oleh badan badan penetapan standar akuntansi. Misalnya, manajer dapat memilih metode depresiasi aset jangka panjang; ia dapat mempercepat atau menunda pengiriman persediaan pada akhir tahun fiskal; dan ia dapat mengalokasikan biaya overhead pabrik tetap antara harga pokok penjualan dan persediaan.
Akrual memodifikasi waktu laba yang dilaporkan. Oleh karena itu, akrual diskresioner memungkinkan manajer untuk mentransfer laba antar periode. Saya berasumsi bahwa akrual diskresioner sum to zero over kerja manajer dengan perusahaan. Besarnya akrual diskresioner setiap tahun dibatasi oleh teknologi akuntansi yang tersedia untuk maksimal K dan minimum -K.
Manajer mengamati arus kas dari operasi dan akrual non-diskresioner pada akhir tahun dan memilih prosedur akuntansi diskresioner dan akrual untuk memaksimalkan utilitas yang diharapkan dari penghargaan bonus. Pilihan akrual diskresioner memengaruhi penghargaan bonus dan arus kas perusahaan. Saya berasumsi bahwa efek kas ini dibiayai oleh penerbitan atau pembelian kembali saham dan, karena itu, tidak memengaruhi keputusan produksi/investasi perusahaan.
Healy (1983) mengemukakan bahwa asal dari aturan keputusan manajer untuk memilih akrual diskresioner ketika masa kerjanya adalah dua periode. Pilihan akrual diskresioner pada periode satu memperbaiki keputusannya pada periode kedua karena akrual diskresioner yang dibatasi untuk sum to zero selama dua periode. Fig. 1 menggambarkan akrual diskresioner pada periode pertama sebagai fungsi dari laba sebelum akrual diskresioner. Hasil ini dibahas dalam tiga kasus.
[pic 1]
Kasus 1
Pada kasus 1, manajer memiliki insentif untuk memilih income-decreasing akrual diskresioner, untuk take a bath. Kasus ini memiliki dua area. Pada bagian pertama, laba sebelum akrual diskresioner adalah lebih dari K namun di bawah batas bawah (yaitu, C1 + NA1 1 = -K) karena meskipun ia memilih maximum, laba yang dilaporkan tidak akan melebihi batas bawah dan tidak ada bonus yang akan diberikan. Dengan menunda laba untuk periode dua, dia memaksimalkan penghargaan di masa yang akan datang.
Di area kedua pada kasus 1, laba sebelum akrual diskresioner pada periode 1 (C1 + NA1) berada dalam ± K dari batas bawah (L). Manajer dapat memilih minimum (DA1 = -K) atau maximum (DA1
...