Essays.club - Get Free Essays and Term Papers
Search

What Meant by Political Communication? (indonesian)

Autor:   •  October 2, 2017  •  1,529 Words (7 Pages)  •  739 Views

Page 1 of 7

...

Tidak hanya media massa yang menjadi saluran informasi politik. Komunikasi politik pun dapat terjadi melalui kelompok kelompok kepentingan maupun melalui partai partai politik. Dalam hal ini kelompok kelompok kepentingan dan partai partai politik berperan sebagai saluran yang memungkinkan terjadinya kontak kontak antara pejabat pejabat politik dan pejabat pejabat administrasi serta dengan rakyat banyak. Kontak kontak yang sering terjadi membuat hubungan mereka menjadi lebih akrab satu sama lain. Dengan demikian bisa terbina komunikasi politik vertikal dan horizontal secara baik. Dibandingkan dengan media massa sebagai saluran komunikasi umum, kelompok kelompok kepentingan dan partai partai politik merupakan saluran komunikasi politik yang lebih khusus. Namun harus diakuin bahwa organisasi organisasi semacam ini lebih sering terlibat dalam proses komunikasi politik baik bersifat vertikal maupun horizontal.

Kiranya jelas bahwa pola pola komunikasi politik yang diterapkan dalam suatu sistem politik berbeda dengan yang diterapkan dalam sistem sistem politik yang lain. Hal ini tergantung dari beberapa faktor, seperti faktor fisik, teknologis, sosial kultural, dan politis. Di antara faktor faktor ini, yang paling menentukan adalah faktor fisik dan teknologis. Di masa lalu pola komunikasi sebagian besar ditentukan oleh faktor lingkungan fisik. Keterbatasan teknologis menghambat penyebarluasan berbagai informasi, termasuk informasi politik ke berbagai wilayah dalam suatu negara. Sebelum manusia berhasil mengembangkan sarana transportasi udara, laut dijadikan sarana transportasi utama untuk menjangkau berbagai pelosok dunia. Dengan penemuan radio,televisi , kemudian teknologi internet jarak jarak yang jauh tak lagi menjadi masalah untuk ditanggulangi. Berkat kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi, dunia disulap menjadi “suatu kampung raksasa”. Tetapi pengembangan teknologi apapun tak bisa lepas dari kemajuan ekonomi.

3.Pembentukan Pendapat Umum

Seorang diktator atau seorang tiran memang sangat berkepentingan dengan pembentukan pendapat umum, yang sesuai dengan garis politik yang ditetapkan. Dengan mengawasi pendapat umum sang diktator merasa aman di kursi kekuasaannya.

Yang dimaksud dengan pandangan umum dalah pandangan berbagai kalangan warga masyarakat mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bersama mereka dalam suatu masyarakat. Tercakup disini adalah persetujuan atau tidak adanya persetujuan atas kebijakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Proses pembentukan pendapat berkaitan dengan proses sosialisasi politik, partisipasi dan pengrekrutan politik. Dalam hal ini, pengetahuan, nilai nilai, dan sikap mereka merupakan faktor penting. Karena faktor faktor itulah yang menentukan perilaku politik mereka. Selain menentukan perbedaan perilaku politik, perbedaan pengetahuan, nilai nilai budaya, dan sikap sikap mereka pun menentukan perbedaan pandangan tentang berbagai isu politik.

Karena itu tidak mengherankan bila di dalam kenyataan tidak terdapat satu pendapat yang berlaku bagi semua kalangan masyarakat. Seringkali, yang terjadi adalah bahwa sebagian besar warga masyarakat berpendapat sama tentang suatu hal, tetapi mereka berbeda pendapat dalam banyak hal yang lain. Misalnya, menurut pendapat umum, penindasan dalam bentuk apa pun seperti yang terjadi di Irian Jaya dan Aceh tidak dibenarkan dan harus dikutuk. Tetapi tidak semua mereka yang berpendapat demikian lantas menyetujui upaya pemisahan kedua provinsi itu dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Robert Lane dan David Sears berpendapat, bahwa pendapat umum memberikan pengarahan. Ini berarti, bahwa beberapa individu akan menyetujui satu pandangan tertentu, sedangkan individu yang lain menentangnya. Memang tetang isu yang sama sering terdapat pendapat pro dan kontra. Di samping itu terdapat pula orang yang sama sekali tidak mempunyai pendapat tentang hal yang bersangkutan.

Pengarahan merupakan ciri pookok dari suatu pendapat. Ciri ciri lain dari pendapat adalah intensitas dan pentingnya masalah. Ciri intensitas tampak dari frekuensi pelontaran suatu pendapat. Pendapat yang kuat akan lebih sering dilontarkan ketimbang pendapat yang dianggap kurang kuat. Dan pendapat yang kuat itu secara efektif mempengaruhi perilaku orang yang mempercayainya. Pengaruh itu tidak hanya terjadi pada individu tertentu, tetapi juga pada suatu kelompok, bahkan pada sebagian besar warga masyarakat yang mempercayainya.

Berkaitan dengan intensitas adalah tingkat kepentingan masalah. Tidak semua masalah sama pentingnya. Ada masalah dianggap lebih penting ketimbang masalah masalah lain. Dan masalah yang dianggap lebih penting biasanya lebih ditonjolkan dalam diskusi diskusi ketimbang masalah masalah lain yang dianggap kurang penting. Suatu masalah yang penting dengan mudah mengundang pendapat dari berbagai kalangan dalam suatu masyarakat. Perilaku politik seorang atau sekelompok orang pun bisa di pengaruhi oleh tingkat kepentingan masalah tersebut.

...

Download:   txt (11.2 Kb)   pdf (81.2 Kb)   docx (12.6 Kb)  
Continue for 6 more pages »
Only available on Essays.club